Kalah telak
“Tin…tin…..tin…….”
suara klakson mobil, motor, bajaj hingga kopaja saling bersahut-sahutan. Doni
hanya bisa pasrah dan menekuk muka. Sekarang sudah pukul 06.50, kurang sepuluh
menit lagi gerbang sekolah akan ditutup sementara ia masih ada di dalam bajaj
yang tengah terjebak dengan kemacetan kota Jakarta. Ia harus membuat sebuah
keputusan besar dalam hidupnya.
“Bang
saya turun sini aja deh bang ,ini ongkosnya!” Ujar Doni sambil bersiap-siap
lari marathon menuju sekolahnya.
Dengan peluh membanjiri tubuhnya Doni
berhasil sampai di sekolah pukul 07.05. Setelah
sedikit merayu pak satpam dengan iming-iming kaset terbaru Ridlo Rhoma,
akhirnya ia diperbolehkan masuk. Sesampainya di kelas Doni langsung menuju
bangku favoritnya, bangku paling belakang dekat jendela. Tujuan ia duduk disana
cuma satu yaitu agar ia bisa puas melihat cewek-cewek di kelas sebelah yang
sedang olahraga. Sedang asyik-asyiknya mengamati, pak Joko guru sejarah datang.
“Selamat
pagi anak-anak! Hari ini kita akan belajar mengenai sumpah pemuda. Baik, sekarang buka buku sejarah kalian
halaman 40. Baca dan renungkanlah makna sumpah pemuda.” Titah pak Joko.
Doni yang ketahuan tidak membawa buku dan
malah asyik memperhatikan siswi-siswi kelas sebelah yang sedang berolahraga
akhirnya tertangkap basah oleh pak Joko.
“Doni!
Berani-beraninya kamu tidak membawa buku saat pelajaran saya. Sekarang kamu
maju dan dan sebutkan isi dari sumpah pemuda!” perintah pak Joko tegas.
“Ba..ba…baik
pak” jawab Doni pasrah. Dengan langkah jumawa serta tingkat kepede-an yang amat
tinggi Doni maju ke depan kelas. Tanpa babibu lagi Doni segera berkata dengan
amat lantang “ Saya pemuda indonesia 2013 berjanji dengan ini untuk tidak
galau-galauan lagi. Saya pemuda
Indonesia berjanji dengan ini untuk lebih menjunjung tinggi martabat Indonesia
di jejaring-jejaring social seperti :facebook,
twitter, friendster dan lain-lain. Saya pemuda Indonesia berjanji dengan
ini untuk membuang jauh-jauh bahasa alay dan akan selalu menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan KBBI. saya …..”
“Stop..stop!
Doni… apa-apaan kamu ini? Itu bukan termasuk isi sumpah pemuda, kamu ini ngawur saja” amuk pak Joko.
Tiba-tiba Rahman berdiri dan mulai
memprotes pak Joko“tidak pak Doni benar. Bukankah kita ini termasuk pemuda Indonesia? Jadi sumpah yang kita ucapkan bisa
juga disebut dengan sumpah pemuda. benarkan teman-teman? Hidup pemuda Indonesia
!”
“Hidupp!!”
jawab teman-temannya serempak.
Duar !! Pak Joko merasa kalah telak dari
muridnya. Ia hanya bisa mengulum senyum menghadapi murid-muridnya yang sangat
kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar