SECARIK KERTAS LUSUH
Sementara Mr. Sunario menyampaikan pidatonya, telingaku menangkap suara kasak-kusuk orang berbicara. Saat kotelehkan kepalaku ke arah datangnya suara kulihat Muhammad Yamin sedang berbicara dengan Soegondo. Kurapatkan telingaku mencoba mencuri dengar. Lalu kudengar Muhammad Yamin berbisik pada Soegondo “ Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie1” seraya mengasurkan secarik kertas lusuh kepada Soegondo. Setelah sejenak membaca kertas itu Soegondo langsung membubuhkan paraf setuju diatasnya. Hingga menimbulkan tanda tanya besar di kepalaku, “ Apakah isi kertas itu hingga Soegondo yang didaulat sebagai ketua kongres ini rela membubuhkan parafnya” batinku. Lalu kertas tersebut diedarkan kepada seluruh peserta kongres yang lain, dan anehnya semua langsung membubuhkan paraf setuju diatasnya. Membuatku semakin penasaran dengan kertas tersebut. Akhirnya tibalah saatnya bagiku untuk melihat kertas lusuh tersebut, isinya semakin membuatku tercengang, sebuah rumusan yang amat sangat brilliant dari seorang pemuda yang berasal dari pulau Sumatera ini membuatku segera membubuhkan paraf setuju.
Lalu kongres dilanjutkan dengan diperdengarkannya sebuah lagu yang sangat memukau bernama Indonesia Raya, sebuah karya indah dari Wage Rudolf Supratman. Atas permintaan Soegondo lagu ini hanya dimainkan dengan iringan biola saja tanpa syair. Lagu ini seketika menghapus rasa lelah di wajah kami. Akhirnya kongres ditutup dengan pembacaan rumusan hasil kongres,
“ Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Setelah mengucapkan ikrar ini kugumamkan sebaris do’a “ Ya Allah tuhanku jadikanlah perjuangan kami ini berguna dan bermanfaat bagi bangsa ini dan semoga kelak anak dan cucu kami mau meneruskan perjuangan ini. Amien.”
Catatan kaki:
1. Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini.
